Sunday, May 20, 2018

Perbedaan Tingkatan Para Sahabat Dalam Memahami Al Qur'an

Al Qur'annul karim di turunkan dalam bahasa Arab karena itu pada umum nya orang -orang Arab dapat mengerti dan memahami nya dengan mudah dalam pada itu para sahabat adalah orang-orang yang paling mengerti dan memahami ayat-ayat Al Qur'an, akan tetapi para sahabat itu mempunyai tingkatan yang berbeda-beda dalam memahami Al Qur'an.


Hal ini terutama di sebabkan perbedaan tingkatan pengetahuan serta kecerdasan para sahabat itu sendiri, sebab-sebab yang lain menyebabkan perbedaan tingkatan para sahabat dalam memahami ayat-ayat Al Qur'an ialah:
  • Sekalipun para shabat orang-orang Arab dan berbahasa Arab berbeda-beda, seperti berbeda-beda nya pengetahuan para sahabat tentang sastra Arab, gaya bahasa Arab, adat istiadat, dan sastra Arab Jahiliyah, kata-kata yang tedapat dalam Al Qur'an dan sebagainya sehingga tingkatan mereka dalam memahami ayat-ayat Al Qur'an berbeda-beda pula
  • Ada sahabat yang sering mendampingi Nabi Muhammad saw sehingga banyak mengetahui sebab-sebab ayat-ayat  Al Qur'an di turunkan dan adapula yang jarang mendampingi beliau, pengetahuan sebab-sebab Al Qur'an di turunkan itu sangat di perlukan untuk menafsirkan Al Qur'an karena itu sahabat-sahabat yang banyak pengetahuan mereka tentang sebab Al Qur'an di turunkan itu lebih mampu menafsirkan ayat-ayat Al Qur'an di bandingkan dengan yang lain.
Baca Juga: Hukum Membentuk Khilafah Dalam Islam dan apa itu Khilafah
Sebagai contoh dapat di kemukakan sebagai berikut: Diriwayatkan bahwa Khalifah Umar bin Khattab telah mengangkat Qudamah sebagai gubernur Bahrain, sekali peristiwa datang lah Jarud mengadu pada Khalifah Umar bahwa Qudamah telah meminum Khamar dan mabuk.

Umar berkata: Siapakah orang lain yang ikut menyaksikan perbuatan tersebut, kata Jarud Abu Hurairah telah menyaksikan apa yang aku katakan, Khalifah Umar memanggil Qudamah dan mengatakan, Ya Qudamah! aku akan mendera engkau, Berkata Qudamah, Seandainya aku minum khamar sebagaimana yang mereka katakan, tidak ada satu alesanpun engkau mendera.

Umar berkata: Kenapa, Jawab Qudamah karena Allah berfirman dalam surat Al Maidah ayat 93

 لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَأَحْسَنُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (٩٣)

Artinya : Tidak ada dosa bagi orang -orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang shaleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka betakwa serta beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Sedang saya adalah orang-orang yang beriman mengerjakan amal sholeh kemudian bertakwa dan beriman, saya ikut bersama Nabi Muhammad saw dalam perang Badar, perang Uhud, perang Khandaq dan peperangan yang lain.

Umar berkata: Apakah tidak ada di antara kamu sekalian yang akan membantah perkataan Qudamah, Berkata Ibnu Abbas, sesungguhnya ayat 93 surat Almaidah itu di turunkan sebagai uzur bagi umat dimasa sebelumnya ayat ini di turunkan, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Almaidah ayat 90


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأنْصَابُ وَالأزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٩٠)

Artinya: Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan yang keji, termasuk perbuatan syaitan, karena itu jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar mendapat keberuntungan (sukses).

Berkata Umar: Benerlah Ibnu Abbas. Dari keterangan ini bisa diketahui bahwa Ibnu Abas lebih mengetahui sebab-sebab di turunkanny ayat 93 surat Almaidah  dibanding dengan Qudamah.  sebab menurut riwayat Ibnu Abas bahwa setelah ayat 90 surat Al Maidah di turunkan sahabat-sahabat saling menanyakan tentang keadaan sahabat yang telah meninggal

Padahal dahulu mereka sering meminum khamar seperti sayidina Hamzah paman Nabi yang gugur sebagai Syuhada pada perang Uhud, ada sahabat yang mengatakatan bahwa Hamzah tetap berdosa atas perbuatannya yang telah lalu itu.

Karena itu turunlah ayat 93 surat Al Maidah  yang menyatakan umat Islam yang meninggal sebelum turunnya ayat 90 surat Al Maidah tidak berdosa karena meminum khamar itu tetapi umat saat ini berdosa meminum nya.

  • Perbedaan pengetahuan sahabat tentang adat istiadat perkataan dan perbuatan Arab Jahiliyah, para sahabat yang mengetahui Haji dimasa Jahiliyah akan lebih dapet dapet memahami ayat-ayat Al Qur'an yang berhubungan dengan Haji dibanding dengan sahabat yang kurang tahu.
  • Perbedaan tingkat pengewtahuan para sahabat tentang yang di lakukan oleh orang-orang  Yahudi dan Nasrani di Jaziratul Arab, pada waktu suatu ayat Al Qur'an di turunkan, sebab suatu ayat yang di turunkan ada yang berhubungan dengan penolakan atau sanggahan terhadap perbuatan-perbuatan orang-orang Yahudi dan Nasrani itu, akan lebih dapat memahami ayat-ayat tersebut di banding dengan yang tidak mengetahui.

Related Posts

Perbedaan Tingkatan Para Sahabat Dalam Memahami Al Qur'an
4/ 5
Oleh