Sunday, December 30, 2018

Kisah Haru Wafatnya Putri Kesayangan Rasulullah, Fatimah Az-Zahra

Hari ketiga Ramadhan adalah hari wafatnya anak kesayangan baginda Nabi Muhammad SAW, Fatimah Az-Zahra. Fatimah yang juga istri Ali bin Abi Thalib, ini wafat pada 3 Ramadhan tahun 11 Hijriah atau 23 November 632 Masehi.

gambar hanya ilustrasi
 Dia dimakamkan di pemakaman Baqi Madinah, kepergian ibu dari Hasan dan Husein sungguh menyayat hati dan mengharu biru, Fatimah sebenarnya sudah tahu kapan dirinya akan di panggil Ilahi.

Alkisah saat Rasulullah terbaring sakit, Fatimah tak henti-hentinya bersedih. Rasulullah pun membisikan sesuatu ke telinga anaknya, "Aku akan pergi tetapi engkau pertama akan menyusul," ujar Rasulullah.

Sontak raut Fatimah menjadi senang karena kerinduannya kepada ayahnya segera tertambat, banyak yang ingin tahu apa yang Rasulullah bisikan kepada Fatimah, namun di tanya berapa kalipun Fatimah terdiam.

Fatimah menyadari ajal nya semakin dekat, saat itu dia menemui ayahnya dalam mimpi. "Wahai Fatimah aku datang untuk memberi kabar gembira kepadamu, telah datang saat terputusnya takdir kehidupannya di dunia ini, putriku."

Baca Juga :  Zombi Komandan Pasukan Islam Yang Gagah Berani

"Tiba sudah sat nya untuk kembali ke alam akhirat, wahai Fatimah bagaimana kalau besok malam kamu menjadi tamuku." Sebelum meninggal, Fatimah berlaku tidak biasa di dalam rumah dia menyisir Hasan dan Husein dengan air mawar dan hati terus bergetar karena tahu dia akan meninggalkan dua buah hatinya.

Dia dekap Hasan dan Husein diciuminya dalam-dalam, Ali termenung dan terus memandangi belahan hatinya tersebut, lantas Fatimah berkata, "Wahai Ali bersabarlah atas deritamu yang pertama dan bertahanlah untuk deritamu yang kedua, jangan engkau melupakan diriku."

"Ingatlah diriku selalu mencintai mu dengan sepenuh jiwa, engkau kekasihku, suamiku, teman hidupku yang terbaik, teman diriku berbagi derita dan teman perjalananku".

Lalu keempat orang itu menangis dan berpelukan. Fatimah lalu meminta kedua anaknya berziarah ke pemakaman Baqi, anak-anaknya menurut. Untuk terakhirkali Fatimah memandang Ali: "Halal semua wahai cahaya kedua mataku," ujar Fatimah memohon maaf.

Fatimah berbaring menyuruh Asma binti Umais menyiapkan keperluan dan makanan, tak disangka beberapa waktu sebelum ditariknya nyawa Fatimah, kedua anaknya kembali kerumah.

Fatimah pun menyuruh lagi keduanya pergi ke Raudah, dia tidak ingin anaknya sedih melihatnya menghadap Ilahi. Dalam kesakitannya Fatimah berbisik kepada Ali, yaitu permohonan maaf kepada Ali, meminta Ali mencintai kedua anaknya.

Meminta dirinya di makamkan pada malam hari agar saat di kebumikan tidak banyak dilihat manusia, dan meminta Ali untuk sering mengunjungi makamnya, saat menitipkan wasiat tiba-tiba kedua anaknya kembali dari Raudah, sadar kondisi ibunya mereka mendekap Fatimah erat-erat.

Fatimah meminta kedua nya agar jangan berpaling di jalan Al-Qur'an dan Rasulullah dan melawan ayahnya. Fatimah meminta semua orang keluar dari kamarnya, dia hendak menyendiri dan ingin bersama Tuhannya.

Fatimah berpesan jika tidak ada lagi sahutan dari dalam kamar maka jiwanya telah hilang, dan dalam sekejap Madinah telah kehilangan mawarnya saat Fatimah kembali kehariban Tuhan.




















Related Posts

Kisah Haru Wafatnya Putri Kesayangan Rasulullah, Fatimah Az-Zahra
4/ 5
Oleh