Thursday, May 10, 2018

Dengan Cara yang Praktis Nabi Muhammad Memelihara dan Menyiarkan Al Qur'an

Pada tulisan sebelumnya dimana saya sampaikan bahwa bangsa Arab pada dasarnya tidak dapat membaca dan menulis dan mereka yang menulis dan menulis sangat berbeda di antara mereka namun bagaimana cara mereka bisa membaca dan menulis

Pada peperangan Badar orang-orang musrikin yang di tawan oleh Nabi yang tidak mampu menebus diri dengan uang tetapi dan membaca masing-masing -masing nya di haruskan mengajar beberapa orang Muslim menulis dan membaca sebagai tebusan.


Di dalam Al Qur'an pun banyak ayat-ayat yang mengutarakan penghargaan yang tinggi terhadap huruf, pena, dan tulis Firman Allah dalam surat Al Qalam ayat 1

ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ (١)
Artinya: Nun demi pena dan apa yang mereka tuliskan.

 اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Artinya: Bacalah dan tuhanmulah yang maha mulia, yang mengajar manusia dengan pena, dia memasukkan manusia apa yang tidak di ketahuinya (Surat Al 'Alaq ayat 3,4,5).

Karena itu menambahlah kebutuhan untuk belajar menulis dan membaca, dan meningkatkan banyak orang yang mereka pandai menulis dan membaca itu, dan memiliki beberapa orang yang menulis Al Qur'an untuk beliau. Penulis-penulis beliau yang terkenal adalah 'Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit dan Mu'awiyah, yang terbanyak menulis adalah Zaid bin Tsabit dan Mu'awiyah.


Dengan demikian terdapatlah di masa Nabi tiga unsur yang tolong menolong memelihara Al Qur'an yang telah di turunkan itu, Hafalan dari mereka yang hafal Al Qur'an, Naskah-naskah yang di tulis untuk Nabi, Naskah-naskah yang di tulis oleh mereka yang pandai menulis dan membaca mereka masing-masing,

Dalam pada itu oleh Jibril di adakan ulangan (repetisi) sekali setahun di waktu ulangan itu Nabi di suruh mengulang memperdengarkan Al Qur'an yang telah di turunkan. Di tahun beliau wafat ulangan itu di adakan oleh Jibril dua kali.

Nabi sendiripun sering mengadakan ulangan itu terhadap sahabat-sahabatnya, maka sahabat-sahabatnya di suruh beliau membacakan Al Qur'an itu di mukanya, untuk menetapkan dan membetulkan hafalan atau bacaan mereka.

Ketika Nabi wafat Al Qur'an itu telah sempurna di turunkan dan telah di hafal oleh ribuan manusia, dan telah di tuliskan semua ayat-ayatnya, ayat-ayat dalam suatu surat telah di susun menurut tertib urut yang di tunjukan sendiri oleh Nabi.

Mereka telah mendengar Al Qur'an itu dari mulut Nabi berkali-kali dalam sembahyang dalam pidato beliau dalam pelajaran-pelajaran dan lain-lain sebagaimana Nabi sendiripun telah mendengar pula dari mereka, singkatnya Al Qur'annul Karim di jaga dan terpelihara dengan baik-baik.

Nabi telah membuat cara yang sangat praktis untuk menghibur dan menyiarkan Al Qur'an yang sesuai dengan ke adaan bangsa Arab di masa itu, satu hal yang menarik perhatian adalah Nabi baru yang disebut sebagai Al Qur'an itu telah cukup di turunkan, dan Al Qur'an itu sempurna di turunkan menjadi kompilasi Nabi saw masanya untuk kembali ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa. Namun hal ini tidak dilakukan hanya saja sudah di atur oleh yang maha kuasa.








Related Posts

Dengan Cara yang Praktis Nabi Muhammad Memelihara dan Menyiarkan Al Qur'an
4/ 5
Oleh