Sebuah kisah hikmah dari sepasang suami dan istri, suami dan istri ini
sudah lama menikah bertahun-tahun menikah tapi mereka belum juga di
karunia seorang anak pun, awal-awal pernikahan kehidupan rumah tangga
mereka sangat harmonis.
Namun
karena tak kunjung datang seorang anak, hadir seorang anak di
tengah-tengah mereka membuat pada akhirnya rumah tangga mereka agar
sedikit bergejolak, orang-orang disekitar berkata pada mereka.
kira-kira
siapa yang salah di antara mereka siapa yang sakit di antara mereka
laki-laki atau perempuannya, siapa yang mandul di antara mereka
begitulah kalimat para tetangga yang sebenarnya menyakitkan hati mereka
berdua.
Segala macem ikhtiarpun di coba untuk di
lakukan termasuk memanjatkan doa kepada Allah SWT, sampai pada akhirnya
mereka pun memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter dan bertawakal
akan apapun hasilnya.
Maka setelah dilakukan
serangkaian pemeriksaan keluarlah hasilnya dan begitu berdebar dada
mereka, maka sang suami dipanggil terlebih dahulu kedalam sebuah ruangan
oleh dokter, dan ketika itu sang istri menunggu di luar dengan hati
yang berdegub kencang.
Baca Juga: Beginilah Cara Allah Memusnahkan Ya'juj Ma'juj
Sang
suamipun akhirnya keluar menatap istrinya dengan pandangan sangat
sedih, dan menundukan pandangannya dan istrinya pun menghampiri sang
suami lalu bertanya kepada dokter, dokter bagaimana apa hasil
pemeriksaannya, kemudian sang istripun memandang suami dan sang suami
masih tetap menundukan pandangannya dengan wajah yang sedih.
Dokter
mengatakan " Wahai ibu Alhamdulillah engkau baik-baik saja", lalu
bagimana dengan suamiku, dokterpun mengatakan wahai ibu maaf ternyata
suamimulah yang mandul sang istripun tak kuasa membendung air matanya ia
katakan "Inalilahi wa ina ilaihi rojiun".
Ia pandang
suaminya wahai suamiku wahai suamiku dan kemudia apa yang terjadi sang
suami terus menunduk saja berwajah sedih saja dan merekapun pulang
kerumah, sang istri mencoba menghibur hati suaminya walaupun ia sendiri
hancur mendengar kenyataan bahwa suaminyalah yang mandul.
Maka
berita akan suami yang mandul inipun tersiar di kalangan keluarga dan
tersiar di kalangan tetangga, sehingga mereka menjadi buah bibir mereka
jadi pembicaraan, alangkah kasihannya wanita itu bersuamikan seseorang
yang mandul, alangkah kasihannya wanita soleha itu tidak akan pernah
bisa memiliki anak selama-lamanya, kalau tetap terus bersuamikan dia.
Maka
sang istri yang tadinya sabar inipun, mulailah sebagai manusia biasa
suatu ketika ia menyalahkan suaminya " Aku sudah tidak tahan dengan
pernikahan ini kau tahu, betapa aku menginginkan seorang anak, kau tahu
setelah sekian lama aku menunggu bertahun-tahun aku menunggu agar aku
bisa menimang seorang bayi".
Tapi itu tidak akan pernah
mungkin bisa di lakukan selama aku menikah dengan mu wahai suamiku, aku
sudah cukup bersabar selama bertahun-tahun ini tapi aku hanya manusia
biasa, kau tahu andai saja aku menikah dengan orang lain mungkin saja
sekarang aku sudah punya anak.
Andai saja aku menikah
dengan orang lain mungkin saja aku sudah menimang seorang bayi yang
sangat lucu, kau benar-benar ujian dalam hidup ku wahai suamiku, kata
sang istri ini terus berteriak
dan semakin hari teriakannya itu semakin saja menyakiti hati suaminya.
Dia
katakan ceraikan aku ceraikan aku, aku tidak tahan terhadap mu suamiku
aku sangat ingin punya anak dan kau mandul, sang suami mengatakan
istriku sabar sabar ini ujian dari Allah.
Kau tahu nabi
Zakaria a.s, Dia adalah orang yang sangat tua renta dan istrinya di
vonis mandul tapi dia bisa mempunyai anak, sang istri tidak mau lagi
mendengar kata-kata suaminya. Dia katakan gara-gara engkau penyebabnya,
engakaulah aku tidak bisa memiliki anak, kenapa tidak engkau ceraikan
saja aku mudah saja bagimukan.
Namun suatu ketika sang
istri inipun ternyata menderita gagal ginjal, tidak bisa disembuhkan
kecuali digantikan dengan ginjal orang lain, maka sang istri mengatakan
bagaimana dengan keadaan ku, lalu sang suami berkata "wahai istriku
maafkan aku, aku harus pergi keluar karena ada tugas dari kantor".
Bisa-bisa
nya engkau pergi keluar kota sementara aku adalah istrimu yang sakit
dan membutuhkan bantuan darimu untuk menemaniku, bisa-bisanya engkau
suami macam apa kau ini sudahlah mandul sudah tidak bisa memberikan
keturunan, dan sekarang istrimu sakit kau meninggalkannya pula.
Namun
sang suami ini tetap pergi untuk melaksanakan tugasnya, dan beberapa
bulan kemudian barulah suami ini pulang, sang istri ketika di tinggal
sang suaminya apa yang dilakukannya dia melakukan operasi ginjal
tersebut.
Ternyata ada seseorang yang memberikan ginjal
terhadapnya, kemudia dia katakan ketika suaminya pulang "Wahai suamiku
kau tahu ada orang yang memberikan ginjalnya kepadaku", dialah orang
yang sangat baik sementara engkau kemana saja engkau selama ini.
Aku
menunggu kehadiranmu aku menunggu kedatanganmu namun saat-saat aku
membutuhkan engkau, engkau tidak ada wahai suamiku kenapa engkau pergi
begitu saja, dan sang suami ini diam saja wajahnya tidak seperti
biasanya dia tampak terlihat tidak sehat tidak seperti sebulan yang
lalu.
Sang suami ini pun mengatakan "Istriku maafkan
aku, memang kemarin itu aku harus pergi" Alhamdulillah kau sekarang
sudah lebih baik kau sudah lebih sehat, aku sangat bahagia melihat
keadaan mu.
Istrinya ini sebenarnya menyimpan rasa
marah dan kekecewaan terhadap suaminya tapi apa boleh buat semua sudah
terjadi, waktu terus berjalan dan setahun kemudian apa yang terjadi
Alhamdulillah sang istri dinyatakan positif hamil.
Dia
pada akhirnya mengandung dia lupa dengan semua kesedihannya dia berkata
"Bahwa setelah kesedihan ternyata ada kesenangan akupun mengandung dan
melahirkan seorang bayi yang lucu, dan semakin hari ternyata keadaan
suaminya semakin memburuk.
Suaminya semakin memiliki
sakit yang ia sendiri tidak mengerti sakit apa itu, suaminya pun kembali
meminta izin kepada istrinya tersebut, "Aku harus pergi keluar kota
wahai istriku" tapi aku berjanji akan kembali dengan cepat.
Dan
ketika suaminya pergi keluar kota, didalam kamar tak sengaja sang istri
melihat ada sebuah buku yang tersembul dibalik buku-buku lain ia
penasaran buku apakah itu, dan ketika ia melihat dengan seksama itulah
buku harian.
Dan ketika sang istri membuka lembar demi
lembar tertulislah, pada hari ini aku sangat sedih karena ternyata
ketika kami memeriksakan diri kedokter, dokter memanggilku dan dokter
mengatakan "Aku sehat dan istriku yang mandul".
Maka
aku berkata kepada dokter, "Dokter aku tidak ingin istriku tahu tentang
ini", aku sangat mencintai istriku dokter, apa jadinya kalau dia tahu,
kalu dia adalah wanita yang mandul. Maka aku katakan pada dokter "Dokter
katakan pada istriku aku saja yang mandul" maka pada hari itu dokter
mengatakan istriku baik-baik saja dan aku yang mandul.
Pernikahan
kami terus berjalan dan istriku memintaku untuk bercerai, bagaimana
mungkin aku bisa mneceraikannya siapa yang mau menikahi wanita mandul
seperti nya, aku tidak akan pernah mungkin mau untuk senantisa
meninggalkannya karena aku sangat mencintainya.
Lembar
berikutnya sang istri pun membaca, pada hari ini istriku di vonis gagal
ginjal dan harus ada seseorang yang mendonorkan ginjalnya, maka aku
pergi jauh untuk apa, untuk memberikan ginjal ku terhadapnya.
Aku
sangat mencintai istriku aku tidak ingin terjadi apa-apa pada istriku
aku biarkan ginjalku satu aku berikan kepadanya dan dokter katakan kalau
kau donorkan ginjalmu maka kondisimu akan semakin rapu.
Tapi
tidak apa-apa aku begitu mencintai istri ku (begitu kata suaminya),
maka sang istri berurai air matanya, suamiku kau melakukan berbohong ini
suamiku karena kau sangat mencintaiku, maka aku ini apa aku istri
durhaka, istri yang bodoh istri yang tidak tahu diri (begitu kata sang
istri sambil berurai air mata).
Dia begitu menyesal
dengan kalimat-kalimat yang di ucapkan kepada suaminya. Begitu suaminya
pulang sang istri pun menyambut dan menubruk suaminya, ia bersimpuh di
kaki suaminya sambil menangis.
Maafkan saya, maafkan
saya suamiku yang telah berlaku dzolim terhadapmu akulah wanita yang
penuh kekurangan ini wahai suamiku, jangan tinggalkan aku kaulah jodohku
kaulah yang paling aku cintai didunia, aku berharap bisa bergabung
bersama denganmu di syurganya Allah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
POPULER
-
Diriwayatkan dalam hadist: Sewaktu mayit sudah diletakan di dalam kubur, maka datanglah dua malaikat yang sangat hitam, kedua matanya meloto...
-
Perlunya Al Qur'an di turunkan Sewaktu Al Qur'an di turunkan pada empat belas abad yang lalu, di dunia sudah banyak agama dan bany...
-
Sesudah berusia lima tahun, Muhammad saw di antarkannya ke Mekah kembali kepada ibunya, Siti Aminah, setahun kemudian yaitu sesudah ia berus...
-
Allah memerintahkan Malaikat maut merusak lautan termasuk segala sesuatu, seperti dalam firmannya: وَلا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخ...
-
Pada tulisan sebelumnya dimana saya sampaikan bahwa bangsa Arab pada dasarnya tidak dapat membaca dan menulis dan mereka yang menulis dan me...
LABEL LIST
- kompilasi (5)
- seputar Al-Qur'an (18)
- Seputar Fiqih (5)
- Seputar Hikayat (43)
- Seputar Sejarah (23)

No comments:
Post a Comment