Pria ini tidak pernah meninggalkan sholat selama dua puluh tahun, tapi dilarang masuk surga hal inilah yang menjadi penyebabnya amal orang ini tidak dapat diterima oleh Allah SWT.
Alkisah ada seorang ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yang sangat rajin melakukan sholat tahajud, hampir selama dua puluh tahun ia tidak pernah meninggalkan sholat tahajud walau sekali saja.
Suatu ketika saat Abu Hasyim hendak mengambil air wudhu, Abu Hasyim sangat terkejut melihat ada mahluk hidup yang sedang duduk di pekarangannya, Abu Hasyim menjumpainya dan bertanya "Wahai hamba Allah siapakah engkau."
Mahluk itu tersenyum seraya berkata,"Saya adalah Malaikat utusan Tuhan" Abu Hasyim kaget dan bergemetar tubuhnya sekaligus bangga dengan kedatangan Malaikat yang mulia itu.
Dia kemudian bertanya "Apa yang kamu lakukan disini" Malaikat itu menjawab, "Saya diberitahu untuk menemukan seorang hamba Allah" melihat Malaikat memegang buku yang begitu tebal lantas Abu Hasyim bertanya.
Baca Juga: Al Kharubah Pohon Yang Di Pindahkan Nabi Sulaiman
"Oh Malaikat buku apa yang engkau bawa itu", Malaikat itu lantas menjawab "ini adalah catatan nama-nama kekasih Allah" mendengar jawaban dari Malaikat tersebut Abu Hasyim, berharap ada namanya disana.
Lalu ia pun bertanya kepada Malaikat "Oh Malaikat, apakah namaku ada disana," Abu begitu percaya namanya ada didalam buku itu, mengingat ibadah sholat yang selalu ia lakukan.
Ia selalu melakukan sholat tahajud setiap malamnya, melakukan sholat dan selalu sholat untuk Allah SWT pada sepertiga malam tanpa sekalipun terlewati.
"Baiklah saya akan buka" kata Malaikat sambil membuka buku yang dipegangnya, dan rupanya Malaikat tidak menemukan nama Abu Hasyim didalamnya.
Abu Hasyim sungguh tidak percaya bahwa namanya tidak ada dalam buku tersebut, Ia pun meminta Malaikat untuk Mencarinya kembali, namanya didalam buku itu.
Baca Juga: Siti Aisyah Wanita Yang di Bela Kesuciannya Dari Langit Ketujuh
"Itu benar namamu tidak ada dalam buku ini," kata sang Malaikat, Abu Hasyim pun bergetar dan jatuh dihadapan Malaikat dan dia menangis begitu banyak.
"Kehilangan diri saya, saya yang selalu berdiri setiap malam untuk tahajud dan bermunajat tapi nama saya tidak ada dalam daftar hamba Allah," keluh Abu Hasyim.
Melihat itu Malaikat berkata "Wahai Abu Hasyim, saya tidak tahu anda bangun setiap malam saat yang lain tertidur, berwudhu di air yang dingin saat yang lain lelap dalam tidur nya engkau beribadah disepertiga malam"
Tapi Allah telah melarang tangan saya untuk menuliskan namamu dalam buku ini, Abu Hasyim bertanya apa penyebabnya, Malaikat pun menjawab "kamu bersedia pergi beribadah pada Allah, tapi kamu bangga pada dirimu sendiri dan bersenang-senang memikirkan diri sendiri."
Disebelah kanan mu ada orang sakit atau lapar kamu tidak melihat dan memberinya makan, Bagaimana mungkin kamu bisa menjadi kekasih Tuhan jika kamu sendiri tidak pernah mencintai makhluk yang diciptakan oleh Allah kata sang Malaikat, mendengar ucapan Malaikat itu Abu Hasyim seperti disambar petir disiang hari.
Dia menyadari bahwa hubungan manusia tidak hanya untuk Allah, tapi juga untuk sesama manusia dan alam disekitar nya (Hablumminallah wa Hablumminannas).
Kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari cerita ini untuk saling menjaga dan mencintai sesama makhluk Allah dan membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan kita,
Alkisah ada seorang ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yang sangat rajin melakukan sholat tahajud, hampir selama dua puluh tahun ia tidak pernah meninggalkan sholat tahajud walau sekali saja.
Suatu ketika saat Abu Hasyim hendak mengambil air wudhu, Abu Hasyim sangat terkejut melihat ada mahluk hidup yang sedang duduk di pekarangannya, Abu Hasyim menjumpainya dan bertanya "Wahai hamba Allah siapakah engkau."
Mahluk itu tersenyum seraya berkata,"Saya adalah Malaikat utusan Tuhan" Abu Hasyim kaget dan bergemetar tubuhnya sekaligus bangga dengan kedatangan Malaikat yang mulia itu.
Dia kemudian bertanya "Apa yang kamu lakukan disini" Malaikat itu menjawab, "Saya diberitahu untuk menemukan seorang hamba Allah" melihat Malaikat memegang buku yang begitu tebal lantas Abu Hasyim bertanya.
Baca Juga: Al Kharubah Pohon Yang Di Pindahkan Nabi Sulaiman
"Oh Malaikat buku apa yang engkau bawa itu", Malaikat itu lantas menjawab "ini adalah catatan nama-nama kekasih Allah" mendengar jawaban dari Malaikat tersebut Abu Hasyim, berharap ada namanya disana.
Lalu ia pun bertanya kepada Malaikat "Oh Malaikat, apakah namaku ada disana," Abu begitu percaya namanya ada didalam buku itu, mengingat ibadah sholat yang selalu ia lakukan.
Ia selalu melakukan sholat tahajud setiap malamnya, melakukan sholat dan selalu sholat untuk Allah SWT pada sepertiga malam tanpa sekalipun terlewati.
"Baiklah saya akan buka" kata Malaikat sambil membuka buku yang dipegangnya, dan rupanya Malaikat tidak menemukan nama Abu Hasyim didalamnya.
Abu Hasyim sungguh tidak percaya bahwa namanya tidak ada dalam buku tersebut, Ia pun meminta Malaikat untuk Mencarinya kembali, namanya didalam buku itu.
Baca Juga: Siti Aisyah Wanita Yang di Bela Kesuciannya Dari Langit Ketujuh
"Itu benar namamu tidak ada dalam buku ini," kata sang Malaikat, Abu Hasyim pun bergetar dan jatuh dihadapan Malaikat dan dia menangis begitu banyak.
"Kehilangan diri saya, saya yang selalu berdiri setiap malam untuk tahajud dan bermunajat tapi nama saya tidak ada dalam daftar hamba Allah," keluh Abu Hasyim.
Melihat itu Malaikat berkata "Wahai Abu Hasyim, saya tidak tahu anda bangun setiap malam saat yang lain tertidur, berwudhu di air yang dingin saat yang lain lelap dalam tidur nya engkau beribadah disepertiga malam"
Tapi Allah telah melarang tangan saya untuk menuliskan namamu dalam buku ini, Abu Hasyim bertanya apa penyebabnya, Malaikat pun menjawab "kamu bersedia pergi beribadah pada Allah, tapi kamu bangga pada dirimu sendiri dan bersenang-senang memikirkan diri sendiri."
Disebelah kanan mu ada orang sakit atau lapar kamu tidak melihat dan memberinya makan, Bagaimana mungkin kamu bisa menjadi kekasih Tuhan jika kamu sendiri tidak pernah mencintai makhluk yang diciptakan oleh Allah kata sang Malaikat, mendengar ucapan Malaikat itu Abu Hasyim seperti disambar petir disiang hari.
Dia menyadari bahwa hubungan manusia tidak hanya untuk Allah, tapi juga untuk sesama manusia dan alam disekitar nya (Hablumminallah wa Hablumminannas).
Kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari cerita ini untuk saling menjaga dan mencintai sesama makhluk Allah dan membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan kita,
Allah Melarang Malaikat Menulis Namanya
4/
5
Oleh
femoss