Thursday, March 28, 2019

Kisah Sedih Sahabat Nabi Yang Terakhir Abu Qilabah

Abu Qilabah sahabat Nabi SAW, Abu Qilabah ini orang jarang tahu namanya tapi dia punya kisah yang unik, suatu waktu ada satu orang berjalan dia musafir dari satu kota ke kota lain orang ini menunggangi kuda sampai dia kehabisan bekal.


Dan dia lihat dipadang pasir yang luas ada satu kemah disitu , sesampainya dia dikemah dia turun dan dan dia lihat pemandangan yang sangat memilukan, dalam kemah itu kosong tidak ada makanan tidak ada minuman, dan ada satu orang terbaring dengan punggungnya.

Kedua tangan nya putus, kedua kakinya putus kedua matanya buta orang ini hanya tergeletak lalu saya bilang, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Orang itupun menjawab salam saya dan kemudian saya datang mendekati dia.

Baca Juga: Karunia Fatimah Az Zahra Yang belum Pernah Di Lihat Mata Dan Di Dengar Telinga

Lalu saya berkata kepadanya, siapa anda ini dan apa ceritanya anda ada di padang pasir ini, lalu dia menjawab saya salah satu hamba Allah, lalu dia bertanya kembali dan kamu siapa "Saya musafir" sedang kebetulan lewat butuh minuman dan makanan.

Lalu orang tua buta ini berkata Alhamdulillah segala puji bagi Allah, yang menyempurakan nikmatnya kepada saya, musafir itu pun heran dan ia mengatakan wahai tuan, apa yang membuat anda bersukur kepada Allah.

Maka dia bilang diamlah wahai anak muda, kamu tidak tahu kalau sebenarnya nikmat Allah sangat besar pada saya, saya dapat mengucapkan kalimat saja sudah menutupi semua kekurangan saya ini, sebuah nikmat yang tida bisa terhitung Alhamdulillah atas segala hal.

Baca Juga: Bal'am Bin Bauroh Ulama Yang Mengkhianati Allah

Musafir ini bilang saya kagum dengan orang ini, lalu saya katakan padanya adakah yang bisa saya bantu, lalu dia mengatakan ada anak saya laki-laki satu-satunya yang selalu menemani saya disini, dia meraawat saya dia memberikan minum dia memberikan makan.

Sekarang sudah tiga hari tidak balik-balik coba kamu cari disekitar kemah ini siapa tahu dia ada, dan perlu kamu tahu dipadang pasir ini yang hidup cuma saya sama anak saya, tidak ada siapapun jadi kalau kamu melihat itu berarti anak saya.

Baca Juga: Reaksi Rasulullah SAW Ketika berhadapan dengan Pembunuh Pamannya

Baiklah saya akan keluar mencarinya, dan tidak jauh dari kemah itu ada jenazah manusia yang lagi dikerumuni oleh singa dan saya mengatakan pasti itu anaknya tapi sudah mati lagi di cabik-cabiki dagingnya oleh singa.

Lalu saya kembali dan saya bingung gimana caranya menjelaskan kepada orang ini diapun susah hidupnya dipadang pasir pun sendiri lumpuh dan anak satu-satunya dimakan singa, lalu saya pun datang dan saya mengatakan.

Wahai saudaraku apakah anda mengetahui kisah Nabi Ayyub, tentu saja (kata orang itu), apakah anda bisa ceritakan sedikit kepada saya tentang dia, orang itu mengatakan Ayyub A.s orang yang tidak bisa dinilai kesabarannya, orang yang di coba sama Allah 20 tahun dengan penyakitnya.

Dua puluh tahun dengan mati semua anaknya dua belas laki-laki, dua puluh tahun dengan penyakit kusta sehingga ditinggal oleh kaumnya, hartanya semuanya habis, dua puluh tahun miskin, musafir ini mengatkan yang anda ucapkan benar.

Baca Juga: Umar bin Khattab Khawatir Putrinya Di Ceraikan Rasulullah SAW

Dan saya berharap anda bisa menjadi bagian kecil dari Ayyub, karena anak anda? Ayyub dua belas anak laki-lakinya mati, anda satu anak laki-laki anda ini sudah mati dimakan singa, Musafir itu berfikir mungkin orang ini akan menangis mendengar semua ini.

Dia senyum, lalu dia mengatakan Alhamdulillah yang telah membuat anak saya mendahului saya kesurga, musafir ini mengataka kenapa anda bisa mengatakan itu, orang itu mengatakan anak saya ini sangat berbakti dengan saya.

Menurut pehamaman agama yang jelas yang saya yakini, kalau anak sholeh, dia shalat dia jaga ibadahnya pada Allah bakti pada orang tuanya masuk surga dan seperti itulah anak saya, maka saya yakin dia akan masuk surga.

Musafir itu mengatakan tiba-tiba saja orang tua ini mengatakan Asyhadualla Ilaha Ilallah Wa asyhaduanna Muhammad Rasulullah lalu meninggal dunia musafir inipun mengatakan Inalillahi wa ina ilahi rajiun, saya kehabisan bekal kehabisan makanan bertemu orang seperti ini dan mati, apa yang harus saya lakukan.

Maka saya keluar dari kemah untuk mencari informasi ada siapa yang bisa saya minta tolong, saya berdoa, "Ya Allah utuslah kepada kami orang-orang yang bisa membantu" tidak lama kemudian lewatlah empat orang naik kuda dari kejauhan dengan hikmah Allah.

Empat orang berkuda itu berpenampilan seperti orang keraja dengan pakaian yang rapi dan menunggangi kuda dengan kecapatan tinggi dan saya berteriak, hai fulan, hai fulan berhentilah, dengan hikma Allah mereka mendengar saya.

Merekapun datang lalu mereka berkata, ada apa dengan kamu dan kenapa engkau meminta tolong apa ada sesuatu, lalu saya katakan didalam kemah ini ada orang tua meninggal kainya lumpuh tangannya lumpuh matanya buta dan anaknya pun dimakan oleh singa.

Empat orang ini pun heran dan mengatakan, apa kamu bilang orang buta orang lumpuh mana dia lalu turun dari kudanya, musafir itu mengatakan dia ada didalam kemah dan sudah saya tutup dengan kain meninggal.

Maka pada saat dibuka wajahnya empat orang ini mencium-ciumi jenazahnya orang lumpuh ini sambil menangis, musafir ini semakin tidak mengerti lalu berkata, mengapa kalian menangis dan siapa orang ini. Kata empat orang itu engkau tidak kenal siapa ini, dan dia menjawab tidak.

Ini Abu Qilabah Al-Jarmi ini sahabat Nabi, satu-satunya sahabat Nabi yang masih hidup sekarang ini, inilah orangnya dia sudah lama kami cari karena disuruh oleh raja untuk jadi hakim, dia lari dia melarikan diri karena tidak mau menjadi hakim dia sampai tinggal dipadang pasir.

Dan ini orang nya, dia sangat terkenal kesolehannya doanya mustajab, maka anak muda inipun menangis sambil mengatakan, Alhamdulillah yang telah mempertemukan saya dengan orang soleh ini sehingga saya bisa melihat salah satu sahabat Nabi SAW dan akhirnya saya bisa belajar dari dia.

Pelajaran yang kita ambil ini, bagaimana Abu Qilabah dengan kenal tuhannya tahu kalau cobaan dunia hanya di dunia dan Allah membalasnya di akhirat selama kita sabar dan beriman.













Related Posts

Kisah Sedih Sahabat Nabi Yang Terakhir Abu Qilabah
4/ 5
Oleh

1 komentar: