Ashim bin Tsabit merupakan seorang sahabat yang banyak di incar oleh orang-orang Quraisy Musyrikun, karena sesungguhnya mereka dendam kepada Ashim bin Tsabit karena banyak orang musyrik terbunuh dengan pedangnya Ashim bin Tsabit.
Sampai ada seorang wanita yang bersumpah siapapun yang mampu membawa kepalanya Ashim bin Tsabit maka akan di bayar dengan harga yang mahal untuk menjadikan batok kepalanya menjadi tempat khamer untuk diminum dengan itu.
Seorang sahabat mengerti permintaan apa yang diminta pada Rabbnya, dia meminta supaya nanti kalau dia terbunuh dijalan Allah tidak ada orang musyrik yang mampu menjamah tubuhnya.
Baca Juga: Doa Seekor Semut Kepada Allah
Dan tahukah bahwa Ashim bin Tsabit merupakan seorang sahabat yang banyak diincar oleh orang-orang Quraisy musyrikun karena sesungguhnya mereka dendam kepada Ashim bin Tsabit karena banyak orang musyrik yang dibunuh oleh nya.
Ashim bin Tsabit akhirnya terbunuh didalam peperangan ketika orang yang membunuh beliau tidak sadar itu adalah Ashim bin Tsabit mereka tinggalkan, sampai kemudian mereka mendapati berita bahwasanya itu adalah Ashim bin Tsabit yang kepalanya di hargai mahal.
Baca Juga: Umat Yang Lemah Dan Berdosa Ini Mampu Mengalahkan Dua Puluh Ribu Tahun Ibadahnya Jibril Kepada Allah
Apa yang terjadi, kemudian orang-orang Quraisy musyrikun balik lagi untuk menemui jasad Ashim bin Tsabit, tapi perhatikan bagaimana Allah SWT mengabulkan doanya Ashim bin Tsabit.
Ashim bin Tsabit ketika jasadnya sudah meninggal dunia didatangi kembali oleh orang-orang musyrikun, orang-orang musyrikun ingin menjamah tubuhnya dan memenggal kepala Ashim bin Tsabit.
Baca Juga: Kisah Sedih Sahabat Nabi Yang Terakhir Abu Qilabah
Mereka ingin memenggal kepala Ashim bin Tsabit untuk dibawa kepada wanita musyrikin yang menjanjikan harga yang mahal, lalu apa yang Allah turunkan untuk menjaga jasad Ashim bin Tsabit.
Allah kirimkan tawon dan madu untuk menyerang siapapun yang mendekati jasad dari ashim bin Tsabit, setiap ada yang mendeka kepada jasad Ashim bin Tsabit maka tawon-tawon itu akan langsung menyerangnya.
Maka setiap kali mereka berupaya untuk mendekat kembali jasad Ashim Bin Tsabit maka tiap itu pula tawon dan madu kembali untuk menyerang mereka sampai mereka benar-benar keletihan.
Ketika mereka saling bicara dan berembukan untuk menyelesaikan apa yang mereka alami ketika ingin mendekat jasad tersebut, maka di antara mereka ada yang berkata, biarkan dulu sampai tawonnya balik ke kandang nya.
Ketika mereka sedang menunggu maka Allah turunkan air hujan tentaranya yang lain yang kedua setelah tawon, Allah turunkan hujan begitu derasnya sangking begitu derasnya maka kemudian air itu begitu banyak seperti air bah.
Air yang begitu deras sampai kemudian menggeret atau kemudian membuat jasadnya Ashim bin Tsabit itu kemudian jalan hanyut bersama dengan derasnya air, kemudian orang-orang musyrikun ingin mengejar jasadnya Ashim bin Tsabit.
Tetapi kaki langkah mereka tidak mampu untuk menjangkau cepatnya air ketika membawa jasad Ashim bin Tsabit, sampai Allah tempatkan pada suatu tempat yang sampai hari ini tidak ada yang tahu.
Dimana Ashim bin Tsabit itu meninggal dunia dan kemudian berada, Allah telah kabulkan doa Ashim bin Tsabit tersebut, hal ini menunjukan kepada kita do'a itu mustajab dimana doanya para sahabat bernilai akhirat.
Seperti doanya Umar bin Khatab dalam riwayat Ibnu Malik, ketika kemudian Umar bin Khatab itu berdoa "Ya Allah berikanlah aku ini mati syahid dijalanmu, tetapi mati syahidnya di kota Nabi-Mu di kota Madinah."
Maka ada seorang sahabat yaitu adalah Abdurrahman bin Auf yang meragukan doanya Umar bin Khatab r.a, dan dia berkata "Wahai Amirul Mu"minin, kalau kamu meminta supaya mati syahid ya jangan di kota Madinah."
"Karena kota madinah sedang aman kalau engku ingin meminta mati syahid maka di perbatasan Syam, di mesir ketika disana sedang berkecamuk jihad di antara Amru bin Ash dan pasukan Romawi."
Tapi ternyata Umar bin Khatab yakin dengan apa yang dia minta kepada Allah dia tetap berdoa supaya mati syahid dan mati syahidnya itu di kota Nabinya, ternyata Allah mengabulkan apa yang diminta Umar bin Khatab. Ketika peristiwa sholat subuh di tikam oleh Abu lukluk Al-Majusi dikota yang di cintai yaitu Madinah.
Sampai ada seorang wanita yang bersumpah siapapun yang mampu membawa kepalanya Ashim bin Tsabit maka akan di bayar dengan harga yang mahal untuk menjadikan batok kepalanya menjadi tempat khamer untuk diminum dengan itu.
Seorang sahabat mengerti permintaan apa yang diminta pada Rabbnya, dia meminta supaya nanti kalau dia terbunuh dijalan Allah tidak ada orang musyrik yang mampu menjamah tubuhnya.
Baca Juga: Doa Seekor Semut Kepada Allah
Dan tahukah bahwa Ashim bin Tsabit merupakan seorang sahabat yang banyak diincar oleh orang-orang Quraisy musyrikun karena sesungguhnya mereka dendam kepada Ashim bin Tsabit karena banyak orang musyrik yang dibunuh oleh nya.
Ashim bin Tsabit akhirnya terbunuh didalam peperangan ketika orang yang membunuh beliau tidak sadar itu adalah Ashim bin Tsabit mereka tinggalkan, sampai kemudian mereka mendapati berita bahwasanya itu adalah Ashim bin Tsabit yang kepalanya di hargai mahal.
Baca Juga: Umat Yang Lemah Dan Berdosa Ini Mampu Mengalahkan Dua Puluh Ribu Tahun Ibadahnya Jibril Kepada Allah
Apa yang terjadi, kemudian orang-orang Quraisy musyrikun balik lagi untuk menemui jasad Ashim bin Tsabit, tapi perhatikan bagaimana Allah SWT mengabulkan doanya Ashim bin Tsabit.
Ashim bin Tsabit ketika jasadnya sudah meninggal dunia didatangi kembali oleh orang-orang musyrikun, orang-orang musyrikun ingin menjamah tubuhnya dan memenggal kepala Ashim bin Tsabit.
Baca Juga: Kisah Sedih Sahabat Nabi Yang Terakhir Abu Qilabah
Mereka ingin memenggal kepala Ashim bin Tsabit untuk dibawa kepada wanita musyrikin yang menjanjikan harga yang mahal, lalu apa yang Allah turunkan untuk menjaga jasad Ashim bin Tsabit.
Allah kirimkan tawon dan madu untuk menyerang siapapun yang mendekati jasad dari ashim bin Tsabit, setiap ada yang mendeka kepada jasad Ashim bin Tsabit maka tawon-tawon itu akan langsung menyerangnya.
Maka setiap kali mereka berupaya untuk mendekat kembali jasad Ashim Bin Tsabit maka tiap itu pula tawon dan madu kembali untuk menyerang mereka sampai mereka benar-benar keletihan.
Ketika mereka saling bicara dan berembukan untuk menyelesaikan apa yang mereka alami ketika ingin mendekat jasad tersebut, maka di antara mereka ada yang berkata, biarkan dulu sampai tawonnya balik ke kandang nya.
Ketika mereka sedang menunggu maka Allah turunkan air hujan tentaranya yang lain yang kedua setelah tawon, Allah turunkan hujan begitu derasnya sangking begitu derasnya maka kemudian air itu begitu banyak seperti air bah.
Air yang begitu deras sampai kemudian menggeret atau kemudian membuat jasadnya Ashim bin Tsabit itu kemudian jalan hanyut bersama dengan derasnya air, kemudian orang-orang musyrikun ingin mengejar jasadnya Ashim bin Tsabit.
Tetapi kaki langkah mereka tidak mampu untuk menjangkau cepatnya air ketika membawa jasad Ashim bin Tsabit, sampai Allah tempatkan pada suatu tempat yang sampai hari ini tidak ada yang tahu.
Dimana Ashim bin Tsabit itu meninggal dunia dan kemudian berada, Allah telah kabulkan doa Ashim bin Tsabit tersebut, hal ini menunjukan kepada kita do'a itu mustajab dimana doanya para sahabat bernilai akhirat.
Seperti doanya Umar bin Khatab dalam riwayat Ibnu Malik, ketika kemudian Umar bin Khatab itu berdoa "Ya Allah berikanlah aku ini mati syahid dijalanmu, tetapi mati syahidnya di kota Nabi-Mu di kota Madinah."
Maka ada seorang sahabat yaitu adalah Abdurrahman bin Auf yang meragukan doanya Umar bin Khatab r.a, dan dia berkata "Wahai Amirul Mu"minin, kalau kamu meminta supaya mati syahid ya jangan di kota Madinah."
"Karena kota madinah sedang aman kalau engku ingin meminta mati syahid maka di perbatasan Syam, di mesir ketika disana sedang berkecamuk jihad di antara Amru bin Ash dan pasukan Romawi."
Tapi ternyata Umar bin Khatab yakin dengan apa yang dia minta kepada Allah dia tetap berdoa supaya mati syahid dan mati syahidnya itu di kota Nabinya, ternyata Allah mengabulkan apa yang diminta Umar bin Khatab. Ketika peristiwa sholat subuh di tikam oleh Abu lukluk Al-Majusi dikota yang di cintai yaitu Madinah.
Jenazah Ashim bin Tsabit Yang Di Jaga Allah
4/
5
Oleh
femoss