Sunday, April 14, 2019

Kisah Sebuah Nama Yang Agung MUHAMMAD

Nama adalah sebuah doa yang disematkan orang tua kepada anak-anaknya, sebuah nama biasanya memiliki sejarah dan arti yang mendalam, seperti nama yang dimiliki Nabi terakhir umat Islam Muhammad SAW.


Tentang penamaan Muhammad untuk nama Nabi kita SAW ada beberapa riwayat yang menceritakan mengenai sejarahnya, dahulu dimasa jahiliyah tak ada orang yang menyandang nama Muhammad, bagi masyarakat jahiliyah kala itu nama ini masih teramat asing ditelinga mereka.

Oleh karenanya, saat kakek Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, Abdul Muthalib memilih nama Muhammad (orang yang terpuji) untuk cucu tercintanya mereka mera heran, hal ini karena keputusan yang dilakukan Abdul Muthalib ini berbeda dengan adat-adat orang Quraisy dahulu.

Baca Juga: Keraguan Bangsa Yahudi Saat Ingin Menangkap Nabi Allah Isa

Dimana diantara mereka, mereka menjadikan nama-nama leluhur sebagai nama untuk anak keturunan mereka, beberapa orang suku Quraisy memberi masukan untuk Abdul Muthalib yang kala itu selaku pembesar suku Quraisy perihal nama untuk cucu tercintanya.

Mengapa tidak dinamai dari nama salah seorang kerabatnya saja, Abdul Muthalib menjawab "Aku ingin agar Allah memuji nya di langit dan ia dipuji mahluk-mahlukNya di bumi" (Dala ilun Nubuwwah 1:113).

Ucapan ini menjadi kenyataan, Allah telah menjadikan Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling terpuji dan paling mulia di segenap penduduk langit dan bumi, dalam Bidayah wan Nihayah Ibnu Katsur rahimahullah mengomentari perkataan Abdul Muthalib ini.

Baca Juga: Jenazah Ashim bin Tsabit Yang Di Jaga Allah

Beliau mengatakan, Allah Azzawajallah telah mengilhamkan kepada mereka untuk menamai Nabi dengan nama Muhammad (orang terpuji). Hal in karena dalam diri beliau telah tertanam sifat-sifat yang luhur, agar menjadi sepadan antara nama dan tindakan, dan singkron antara Naman dan yang di beri Nama, baik dalam hal nama maupun tindak-tanduknya"(Bidayah wan Nihayah1:669).

Ada pula riwayat lain yang menjelakan sejarah penamaan Nabi Shalallahu 'alaihi wasalam, dalam Raudhatul Unuf, Imam As-Suhaili menukilkan riwayat tersebut, Kisahnya berawal dari perjalanan kakek beliau, Abdul Muthalib menuju negeri Syam bersama tiga orang rekannya untuk berbisnis.

Baca Juga: Doa Seekor Semut Kepada Allah

Di perjalanan mereka bertemu dengan seorang rahib (pendeta) sang rahib menanyakan dari mana kalian, "kami berasal dari Mekah" jawab mereka, mengetahui mereka datang dari Mekah sang rahib pun mengabarkan perihal yang dia dapatkan dalam kitab suci agamannya.

"Sesungguhnya dari negeri kalian akan muncul seorang Nabi" kata seorang rahib , dengan penuh keheranan  Abdul Muthalib dan tiga orang kawannya menanyakan perihal nama Nabi tersebut, rahib itu menjawab "namanya adalah Muhammad".

Perawih menyatakan kala itu nama Muhammad belum dikenal di kalangan penduduk Arab, mendengar jawabarahib tersebut, Abdul Muthalib beserta tiga rekannya bertekad bila nanti lahir bayi laki-laki sepulang mereka dari Syam, mereka akan memberi nama Muhammad.

Allahpun menakdirkan, ternyata bayi laki-laki yang pertama kali lahir sepulangnya mereka dari Syam adalah dari menantu Abdul Muthalib, yaitu Aminah binti Wahb, ibunda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasalam.

Lalu Abdul Muthalib pun menyematkan nama Muhammad untuk cucunya tercintanya adapun ketiga rekan beliau, yaitu Sufyan bin Mujasyi, Uhaiha bin Jallaj, dan Himran bin Rabi'ah mereka juga tak mau kalah saat lahir bayi laki-laki mereka.

Mereka juga segera menamai putera mereka dengan nama Muhammad, empat orang inilah terang Imam As-Suhaili "orang Arab pertama yang menamai anaknya dengan nama Muhammad." (Raudhotul Unuf 1;820).

Harits bin Tsabit bersenandung dalam bait-bait syairnya namanya diambil dari nama Tuhannya untuk mengagungkan, karena pemilik Arsy itu Maha terpuji (Mahmud) dan inilah hamba orang yang terpuji (Muhammad).

Ternyata nama Muhammad ini tidak serta-merta di berikan sang kakek kepada cucunya tersebut, karena ada campur tangan Allah SWT yang membuat sang kakek menginginkan nama ini untuk cucu yang baru lahir.

Berita kedatangan Nabi Muhammad ini sudah dikabarkan Allah SWT jauh sebelum kelahirannya, bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa sejak awal pertama penciptaan Nabi Adam as nama Nabi Muhammad SAW sudah tertulis di pintu gerbang Arsy.

Didalam sebuah hadist yang di riwayatkan Baihaqi, Rasulullah bersabda tentang Nabi Adam yang mengakui kesalahannya saat memakan buah Khuldi ia memohon pengampunan kepada allah dengan membawa nama Nabi Muhammad.

"Ya Tuhanku hamba memohon kepadaMu dengan kebenaran Muhammad ampunilah Hamba," Lalu Allah berfirman kepada Adam "Hai Adam bagaimana kamu tahu tentang Muhammad padahal Aku belum lagi ciptakannya."

Adam menjawab "Ya Tuhanku sesungguhnya ketika Engkau ciptakan hamba kemudian terlihat olehku tulisan dipintu gerbang Arsy berbunyi Lailahaillah Muhammadarasulullah, maka ketika itu mengertilah hamba tidak mungkin ada satu nama yang bersanding dengan namaMu kecuali mahluk yang sangat Engkau sayangi.

Maka Allah berfirman"Benar engkau hai Adam sesungguhnya Muhammad itu adalah mahklukKu yang paling Kusayangi, bila engkau memohon kepadaKu dengan kebenarannya sesungguhnya Aku ampuni engkau." (HR. Baihaqi).

Semoga Allah SWT menganugrahkan shalawat dan salam kesejahteraan kepada beliau dan kepada keluarga serta para sahabatnya semua.

















Related Posts

Kisah Sebuah Nama Yang Agung MUHAMMAD
4/ 5
Oleh