Nabi Isa As diutus Allah untuk kaum yang terkenal dalam sejarah manusia sebagai kaum pembangkang, sombong, iri, dengki, melampaui batas dan gemar membunuh para Nabi.
Padahal dahulu mereka adalah kaum terbaik diera Nabi Ya'qub, selalu dibela dan diselamatkan pada era Nabi Musa berjaya dan memiliki kerajaan besar di era Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.
Namun sifat buruk mereka tak pernah pupus hingga berkali-kali membelot dari agama Nabi Ibrahim, mereka ialah Bani Israil atau yang saat itu lebih pantas disebut dengan Yahudi mengingat mereka tak lagi memegang ajaran Israil.
Nabi Isa diutus Allah untuk mengembalikan Yahudi pada agama tauhid sebagaimana yang di ajarkan para Nabi sebelumnya, Namun justru nyawanya Nabi Isa terancam, sang kalimatullah bernama ibunda Maryam binti Imran, harus tinggal berpindah-pindah karena kejahatan Yahudi.
Baca Juga: Jenazah Ashim bin Tsabit Yang Di Jaga Allah
Mereka bahkan menjalin kerja sama dengan seorang raja kafir, yakni gubernur dari kerajaan Romawi di Damaskus untuk membuat konspirasi pembunuhan Nabi Isa As, alasan Yahudi membenci Nabi Isa As tidak masuk akal, yakni hanya karena kesombongan dan kedengkian.
Mereka enggan meyakini Nabi Isa dan kitab suci Injil yang di bawanya, mereka juga enggan mengikuti Nabi Isa karena pengikut sang Nabi kebanyakan berasal dari orang miskin, Yahudi yang sombong tentu enggan menjadi pengikut Isa karena harus duduk sederajat bersama kaum dhuafa.
Baca Juga: Doa Seekor Semut Kepada Allah
Hingga kemudian konspirasi pembunuhan Nabi Isa pun dimulai, Dewan sinagog tertinggi Yahudi Sanhedrin bahkan turut serta dalam konspirasi tersebut, bersamanya para pendeta tertinggi Yahudi menggelar pertemuan untuk menyusun rencana pembunuhan Nabi Isa secara matang.
Mereka mengajukan tuduhan bahwa Isa tdak mengikuti agama Yahudi saat pertemuan tersebut ternyata hadir salah seorang dari 12 murid Nabi Isa yakni Yudas Iscariot, ia menghianati gurunya sendiri dan menawarkan bantuan pada Yahudi, alasannya hanya karena harta.
Didepan dewan pendeta Yahudi, Yudas berkata "Apa yang akan kalian beri jika aku membawa Isa di hadapan kalian" tawar menawarpun terjadi hingga mereka sepakat memberikan Yudas 30 shekel (perak), harta itu tidak ada artinya bagi Yahudi yang sekian lama selalu gagal mencari persembunyian Nabi Isa dan pengikutnya.
Baca Juga: Umat Yang Lemah Dan Berdosa Ini Mampu Mengalahkan Dua Puluh Ribu Tahun Ibadahnya Jibril Kepada Allah
Namun karena tergiur oleh harta tersebut Yudas justru menuntun mereka ke tempat persembunyian sang Nabi, rencana pasti penangkapan Nabi Isa pun dibuat namun pendeta Yahudi tak memiliki alasan kuat dihadapan publik untuk menghukum mati Nabi Isa As.
Merekapun kemudian mengadu domba gubernur dari kekaisaran Romawi dengan mengatakan Nabi Isa berencana melakukan perlawanan yang mengancam keamanan dan kekuasaan Romawi, Sang gubernur percaya akan fitnah tersebut dan segera melakukan tindakan, ia memerintahkan pasukan Romawi untuk menangkap Nabi Isa.
Karena Yahudi telah mengetahui kediaman Nabi Isa, maka proses penangkapan itu pun terjadi dengan sangat mudah, merekapun meyakini telah menangkap Nabi Isa, lalu melucuti pakaiannya, mencambuknya dengan brutal dan meyalibnya.
Padahal yang mereka tangkap bukanlah Nabi Isa, Yahudi bisa saja membuat konspirasi keji untuk membunuh Nabi Isa, namun Allah adalah perencana terbaik sebagaimana firmanNya.
"Mereka telah merancang tipu muslihat, dan Allah juga membuat tipu muslihat terhadap mereka, sedangkan Allah adalah sebaik-baik perancang tipu muslihat." (QS. Ali Imran: 54).
Saat kediaman rahasia Nabi Isa dikepung pasukan Romawi dan para pendeta Yahudi, Nabi Isa tengah bersama murid-muridnya, Nabi Isa mendapat wahyu untuk naik ke atas langit dan Allah menghukum Yudas dengan mengubahnya menjadi serupa Nabi Isa.
Jadi seorang yang ditangkap dan di anggap sebagai Nabi Isa bukan lain adalah Yudas, murid Nabi Isa yang telah berkhianat, saat ditangkap ia berseru dirinya bukan Isa, namun apa daya wajahnya telah diubah menjadi wajah Nabi Isa.
Ibnu Katsir dalam stories of the Prophets tak menyebut rincian siapakah yang di serupakan wajahnya dengan Nabi Isa apakah Yudas atau murid Nabi Isa yang lain, namun ia menegaskan bahwa yang ditangkap Yahudi adalah orang lain yang diserupai wajahnya.
Al Qur'an Al Karim menegaskan bahwa Allah yang maha agung tak membiarkan Yahudi membunuh Isa ataupun meyalibnya, yang terjadi adalah Allah menyelamatkan Nabi Isa dari musuh-musuhnya dan mengangkatnya kelangit.
Mereka tidak pernah membunuh Nabi Isa yang mereka bunuh Adalah orang lain, demikian penjelasan dari Ibnu Katsir, saat seorang berwajah seperti Nabi Isa disalib hingga mati Yahudi berkat dengan sombong dan tertuang dalam Al Qur'a, "Sesungguhnya kami telah membunuh Isa Putra Maryam, yaitu utusan Allah" (QS/ An Nissa: 157).
Padahal sebelumnya saat pengepungan kediaman Nabi Isa mereka meragukan sendiri apa yang telah mereka rencanakan, Saat menangkap seorang berwajah Isa, mereka para Yahudi menghitung orang-orang yang keluar dari kediaman sang utusan Allah, ternyata mereka hanya menghitung 12 orang yakni sejumlah murid Nabi Isa.
Saat itu mereka ragu karena seharusnya ada tiga belas orang jika dihitung bersama Nabi Isa, alhasil mereka ragu-ragu dengan orang yang ditangkap apakah benar-benar Nabi Isa atau bukan, Allah mengungkapkan keraguan mereka dalam Al Qur'an Allah SWT berfirman.
"Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu, mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,"
"Mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa, tetapi yang sebenarnya Allah telah mengangkatNya dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, tidak ada seorangpun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya, dan di hari kiamat nanti Isa akan bersaksi terhadap mereka." (QS. An Nissa 157-159).
Hingga kini Nabi Isa As masih berada dilangit kelak dihari kiamat tiba Isa akan turun dengan beberapa tugas yang beliau emban, diantaranya yakni membuktikan kebenaran, mendampingi kepemimpinan Imam Mahdi atas Muslim dan membinasakan Dajjal.
Saat Nabi Isa turun, dunia dihuni orang-orang beriman dan menjadi tempat yang adil, aman lagi makmur sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah SAW "Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun ditengah-tengah kalian sebagai seorang hakim yang adil"
"Maka ia akan memecahkan salib, membunuh babi, menghapus Jizya atau upeti, dan saat itu harta benda berhamburan sampai-sampai tidak ada seorang yang menerimanya." (HR.Bukhari dan Muslim).
Demikian kisah yang terjadi dalam sejarah Nabi Isa As, dimana tepatnya keberadaan sang Nabi saat ini maka hanya Allah yang Maha Mengetahui.
Padahal dahulu mereka adalah kaum terbaik diera Nabi Ya'qub, selalu dibela dan diselamatkan pada era Nabi Musa berjaya dan memiliki kerajaan besar di era Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.
Namun sifat buruk mereka tak pernah pupus hingga berkali-kali membelot dari agama Nabi Ibrahim, mereka ialah Bani Israil atau yang saat itu lebih pantas disebut dengan Yahudi mengingat mereka tak lagi memegang ajaran Israil.
Nabi Isa diutus Allah untuk mengembalikan Yahudi pada agama tauhid sebagaimana yang di ajarkan para Nabi sebelumnya, Namun justru nyawanya Nabi Isa terancam, sang kalimatullah bernama ibunda Maryam binti Imran, harus tinggal berpindah-pindah karena kejahatan Yahudi.
Baca Juga: Jenazah Ashim bin Tsabit Yang Di Jaga Allah
Mereka bahkan menjalin kerja sama dengan seorang raja kafir, yakni gubernur dari kerajaan Romawi di Damaskus untuk membuat konspirasi pembunuhan Nabi Isa As, alasan Yahudi membenci Nabi Isa As tidak masuk akal, yakni hanya karena kesombongan dan kedengkian.
Mereka enggan meyakini Nabi Isa dan kitab suci Injil yang di bawanya, mereka juga enggan mengikuti Nabi Isa karena pengikut sang Nabi kebanyakan berasal dari orang miskin, Yahudi yang sombong tentu enggan menjadi pengikut Isa karena harus duduk sederajat bersama kaum dhuafa.
Baca Juga: Doa Seekor Semut Kepada Allah
Hingga kemudian konspirasi pembunuhan Nabi Isa pun dimulai, Dewan sinagog tertinggi Yahudi Sanhedrin bahkan turut serta dalam konspirasi tersebut, bersamanya para pendeta tertinggi Yahudi menggelar pertemuan untuk menyusun rencana pembunuhan Nabi Isa secara matang.
Mereka mengajukan tuduhan bahwa Isa tdak mengikuti agama Yahudi saat pertemuan tersebut ternyata hadir salah seorang dari 12 murid Nabi Isa yakni Yudas Iscariot, ia menghianati gurunya sendiri dan menawarkan bantuan pada Yahudi, alasannya hanya karena harta.
Didepan dewan pendeta Yahudi, Yudas berkata "Apa yang akan kalian beri jika aku membawa Isa di hadapan kalian" tawar menawarpun terjadi hingga mereka sepakat memberikan Yudas 30 shekel (perak), harta itu tidak ada artinya bagi Yahudi yang sekian lama selalu gagal mencari persembunyian Nabi Isa dan pengikutnya.
Baca Juga: Umat Yang Lemah Dan Berdosa Ini Mampu Mengalahkan Dua Puluh Ribu Tahun Ibadahnya Jibril Kepada Allah
Namun karena tergiur oleh harta tersebut Yudas justru menuntun mereka ke tempat persembunyian sang Nabi, rencana pasti penangkapan Nabi Isa pun dibuat namun pendeta Yahudi tak memiliki alasan kuat dihadapan publik untuk menghukum mati Nabi Isa As.
Merekapun kemudian mengadu domba gubernur dari kekaisaran Romawi dengan mengatakan Nabi Isa berencana melakukan perlawanan yang mengancam keamanan dan kekuasaan Romawi, Sang gubernur percaya akan fitnah tersebut dan segera melakukan tindakan, ia memerintahkan pasukan Romawi untuk menangkap Nabi Isa.
Karena Yahudi telah mengetahui kediaman Nabi Isa, maka proses penangkapan itu pun terjadi dengan sangat mudah, merekapun meyakini telah menangkap Nabi Isa, lalu melucuti pakaiannya, mencambuknya dengan brutal dan meyalibnya.
Padahal yang mereka tangkap bukanlah Nabi Isa, Yahudi bisa saja membuat konspirasi keji untuk membunuh Nabi Isa, namun Allah adalah perencana terbaik sebagaimana firmanNya.
"Mereka telah merancang tipu muslihat, dan Allah juga membuat tipu muslihat terhadap mereka, sedangkan Allah adalah sebaik-baik perancang tipu muslihat." (QS. Ali Imran: 54).
Saat kediaman rahasia Nabi Isa dikepung pasukan Romawi dan para pendeta Yahudi, Nabi Isa tengah bersama murid-muridnya, Nabi Isa mendapat wahyu untuk naik ke atas langit dan Allah menghukum Yudas dengan mengubahnya menjadi serupa Nabi Isa.
Jadi seorang yang ditangkap dan di anggap sebagai Nabi Isa bukan lain adalah Yudas, murid Nabi Isa yang telah berkhianat, saat ditangkap ia berseru dirinya bukan Isa, namun apa daya wajahnya telah diubah menjadi wajah Nabi Isa.
Ibnu Katsir dalam stories of the Prophets tak menyebut rincian siapakah yang di serupakan wajahnya dengan Nabi Isa apakah Yudas atau murid Nabi Isa yang lain, namun ia menegaskan bahwa yang ditangkap Yahudi adalah orang lain yang diserupai wajahnya.
Al Qur'an Al Karim menegaskan bahwa Allah yang maha agung tak membiarkan Yahudi membunuh Isa ataupun meyalibnya, yang terjadi adalah Allah menyelamatkan Nabi Isa dari musuh-musuhnya dan mengangkatnya kelangit.
Mereka tidak pernah membunuh Nabi Isa yang mereka bunuh Adalah orang lain, demikian penjelasan dari Ibnu Katsir, saat seorang berwajah seperti Nabi Isa disalib hingga mati Yahudi berkat dengan sombong dan tertuang dalam Al Qur'a, "Sesungguhnya kami telah membunuh Isa Putra Maryam, yaitu utusan Allah" (QS/ An Nissa: 157).
Padahal sebelumnya saat pengepungan kediaman Nabi Isa mereka meragukan sendiri apa yang telah mereka rencanakan, Saat menangkap seorang berwajah Isa, mereka para Yahudi menghitung orang-orang yang keluar dari kediaman sang utusan Allah, ternyata mereka hanya menghitung 12 orang yakni sejumlah murid Nabi Isa.
Saat itu mereka ragu karena seharusnya ada tiga belas orang jika dihitung bersama Nabi Isa, alhasil mereka ragu-ragu dengan orang yang ditangkap apakah benar-benar Nabi Isa atau bukan, Allah mengungkapkan keraguan mereka dalam Al Qur'an Allah SWT berfirman.
"Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu, mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,"
"Mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa, tetapi yang sebenarnya Allah telah mengangkatNya dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, tidak ada seorangpun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya, dan di hari kiamat nanti Isa akan bersaksi terhadap mereka." (QS. An Nissa 157-159).
Hingga kini Nabi Isa As masih berada dilangit kelak dihari kiamat tiba Isa akan turun dengan beberapa tugas yang beliau emban, diantaranya yakni membuktikan kebenaran, mendampingi kepemimpinan Imam Mahdi atas Muslim dan membinasakan Dajjal.
Saat Nabi Isa turun, dunia dihuni orang-orang beriman dan menjadi tempat yang adil, aman lagi makmur sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah SAW "Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun ditengah-tengah kalian sebagai seorang hakim yang adil"
"Maka ia akan memecahkan salib, membunuh babi, menghapus Jizya atau upeti, dan saat itu harta benda berhamburan sampai-sampai tidak ada seorang yang menerimanya." (HR.Bukhari dan Muslim).
Demikian kisah yang terjadi dalam sejarah Nabi Isa As, dimana tepatnya keberadaan sang Nabi saat ini maka hanya Allah yang Maha Mengetahui.
Keraguan Bangsa Yahudi Saat Ingin Menangkap Nabi Allah Isa
4/
5
Oleh
femoss