Thursday, May 16, 2019

Beginilah Cara Rasulullah Membelah Bulan Dan Mengantonginya

Di zaman jahiliyah hiduplah seorang raja bernama Habib bin Malik di Syam, dia seorang penyembah berhala yang sangat fanatik dan menentang serta membenci agama yang didakwakan Rasulullah SAW.


Suatu hari Abu Jahal menyurati Raja Habib bin Malik perihal Rasulullah SAW, surat itu membuatnya penasaran dan ingin bertemu dengan Rasulullah SAW dia membalas surat Abu Jahal Tersebut dan akan segera berkunjung ke Mekah.

Pada hari yang telah ditentukan berangkat lah ia dengan sepuluh ribu orang ke Mekah, sampai di desa Abtah dekat Mekah, ia mengirim utusan untuk memberi tahu Abu Jahal bahwa dia telah tiba di perbatasan Mekah.

Maka disambutlah Raja Habib oleh Abu Jahal dan pembesar Quraisy, "Seperti apa sih Muhammad itu" tanya Raja Habib setelah bertemu Abu Jahal, sebaiknya tuan tanya kepada bani Hasyim "jawab Abu Jahal".

Baca Juga: Rabi'ah al-Adawiyyah - Ketika Ulama Besar Tidak Mampu Menjawab Empat Pertanyaannya

Lalu Raja Habib menanyakan kepada bani Hasyim. "Di masa kecilnya, Muhammad adalah anak yang bisa di percaya, jujur, dan baik budi, tapi sejak berusia empat puluh tahun, ia mulai menyebarkan agama baru menghina dan menyepelekan Tuhan-Tuhan Kami.

Muhammad menyebarkan agama yang bertentangan dengan agama warisan nenek moyang kami, (jawab salah seorang keluarga bani Hasyim), lalu Raja Habib memerintahkan untuk menjemput Rasulullah SAW dan menyuruh untuk memaksa bila ia tidak mau datang.

Dengan menggunakan jubah merah dan sorban hitam, Rasulullah SAW datang bersama Abu Bakar As Siddiq ra, dan Khadijah ra. Sepanjang jalan Khadijah ra, menangis karena khawatir akan keselamatan suaminya demikian pula Abu Bakar ra.

Baca Juga: Kisah Sebuah Nama Yang Agung MUHAMMAD

"Kalian jangan takut, kita serahkan semua urusan kepada Allah SWT" kata Rasulullah SAW. Sampai di Desa Abtah Rasulullah SAW di sambut dengan ramah dan di persilahkan duduk dikursi yang terbuat dari emas.

Ketika Rasulullah duduk di kursi tersebut memancarlah cahaya kemilau dari wajahnya yang berwibawah, sehingga yang menyaksikannya tertegun dan kagum, maka berkata Raja Habib kepada Rasulullah.

Baca Juga: Keraguan Bangsa Yahudi Saat Ingin Menangkap Nabi Allah Isa

"Wahai Muhammad setiap Nabi memiliki mukjizat, mukjizat apa yang engkau miliki? dengan tenang Rasulullah SAW balik bertanya, "mukjizat apa yang tuan khendaki? Raja Habib bin Malik menjawab:

"Aku menghendaki matahari yang tengah bersinar engkau tenggelamkan, kemudian munculkanlah bulan, lalu turunkanlah bulan ke tanganmu, belah menjadi dua bagian dan masukan masing-masing ke lengan bajumu sebelah kiri dan kanan."

"Kemudian keluarkan lagi dan satukan lagi, lalu suruhlah bulan mengakui engkau adalah Rasul, setelah itu kembalikan bulan itu ke tempatnya semula. Jika engkau dapat melakukannya, aku akan beriman kepadamu dan mengakui kenabianmu."

Mendengar hal itu Abu Jahal sangat gembira, menurutnya Rasulullah SAW pasti tidak akan dapat melakukannya. Dengan tegas Rasulullah SAW menjawab "Aku penuhi permintaan tuan."

Baca Juga: Jenazah Ashim bin Tsabit Yang Di Jaga Allah

Kemudian Rasulullah SAW berjalan ke arah gunung Abi Qubaisy dan shalat dua rakaat, usai shalat beliau SAW berdoa dengan menengadahkan tangan tinggi-tinggi agar permintaan Raja Habib terpenuhi.

Seketika itu juga tanpa di ketahui oleh siapapun juga turunlah dua belas ribu Malaikat maka berkatalah Malaikat : "Wahai Rasulullah, Allah menyampaikan salam kepadamu, Allah berfirman:

"Wahai kekasih-Ku, janganlah engkau takut dan ragu, sesungguhnya Aku senantiasa bersamamu. Aku telah menetapkan keputusan-Ku sejak zaman Azali, tentang permintaan Habib bin Malik, pergilah engkau kepadanya untuk membuktikan ke Rasulanmu."

"Sesungguhnya Allah yang menjalankan matahari dan bulan serta mengganti siang dengan malam,. Habib bin Malik mempunyai seorang putri cacat tidak mempunya tangan dan kaki serta kedua matanya buta, Allah SWT yang telah menyembuhkan anak itu sehingga ia bisa berjalan, meraba dan melihat."

Lalu bergegaslah Rasulullah SAW turun  menjumpai orang kafir, sementara bias cahaya kenabian yang memantul dari wajahnya semakin bersinar, waktu itu matahari telah beranjak senja, matahari hampir tenggelam sehingga suasananya reman-remang.

Taklama kemudian Rasulullah SAW berdoa agar bulan segera terbit, maka terbitlah bulan dengan sinar yang benderang, lalu dengan dua jari Rasulullah SAW mengisyaratkan agar bulan itu turun kepadanya.

Tiba-tiba suasana menjadi sangat menegangkan ketika terdengar suara gemuruh yang dahsyat, segumpal awan mengiringi turunnya bulan ketangan Rasulullah SAW, segera setelah itu Rasulullah membelahnya menjadi dua bagian, lalu beliau masukan kelengan baju kanan dan kirinya.

Tidak lama kemudian Rasulullah mengeluarkan potongan bulan itu dan menyatukannya kembali. Dengan sangat takjub orang-orang menyaksikan Rasulullah SAW menggenggam bulan yang bersinar dengan indah dan cemerlang.

Bersamaan dengan itu bulan mengeluarkan suara "Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluh. Menyaksikan keajaiban itu, pkiran dan perasaan semua yang hadir terguncang, sungguh ini bukan mimpi ini kejadian nyata, sebuah mukjizat luar biasa hebat yang disaksikan sendiri oleh Raja Habib bin Malik.

Ia menyadari, itu tidak mungkin terjadi pada manusia meski ia lihai dalam ilmu sihir sekalipun! namun hati Raja Habib masih beku maka ia pun berkata "Aku masih mempunyai Syarat lagi untuk mengujimu.

Belum lagi Raja Habib sempat melanjutkan ucapannya, Rasulullah memotong pembicaran, "Engkau mempunyai seorang putri yang cacat bukan? Sekarang Allah telah menyembuhkannya dan menjadikannya seorang putri yang sempurna."

Raja Habibpun terkejut karena tidak ada satu orangpun yang tahu penyakit anaknya itu yaitu lumpuh dan matanya buta kecuali orang-orang istana dan mereka yang dekat dengannya saja, mendengar hal itu betapa terkejutnya Raja Habib spontan ia pun berdiri dan berseru.

"Hai penduduk Mekah kalian yang telah beriman jangan kembali kafir, karena tidak ada lagi yang perlu di ragukan, ketahuilah sesungguhnya aku bersaksi dan tiada Tuhan selain Allah dan tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan dan hambaNya."

Melihat semua itu Abu Jahal menjadi jengkel dan marah , dengan emosi ia berkata kepada Raja Habib. "Wahai Raja Habib engkau beriman kepada tukang sihir ini, hanya karena menyaksikan kehebatan sihirnya."

Namun Raja Habib tidak menghiraukannya dan berkemas pulang, sesampainya di depan gerbang pintu istana, putrinya yang sudah sempurna menyambutnya sambil mengucapkan dua kalimat sahadat.

Tentu saja Raja Habib terkejut, "Wahai putriku darimana kamu mengetahui ucapan itu, siapa yang mengajarimu?" Aku bermimpi didatangi seorang lelaki tampan rupawan yang memberi tahu ayah telah memeluk Islam.

Dia juga berkata, jika aku menjadi Muslimah anggota tubuhku akan lengkap, tentu saja aku mau kemudian aku mengucapkan dua kalimat  sahadat (jawab sang putri). maka seketika itu juga Raja Habib pun bersujud sebagai tanda sukur kepada Allah.

Kitab Durrotun Nashihin.

















Related Posts

Beginilah Cara Rasulullah Membelah Bulan Dan Mengantonginya
4/ 5
Oleh